Gunung Papandayan
Gunung Papandayan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Papandayan | |
---|---|
Ketinggian | 2,665 m (8,743 ft)[1] |
Lokasi | |
Garut, Jawa Barat, Indonesia | |
Koordinat | 7°19′LS 107°44′BTKoordinat: 7°19′LS 107°44′BT |
Geologi | |
Jenis | Stratovolcano |
Gunung Papandayan adalah gunung api strato[2] yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di
antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta
terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson
termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn,
kelembaban udara 70 – 80 % dan temperatur 10 º C.
Daftar isi
Keaneragaman Hayati
Potensi flora di dalam kawasan gunung ini diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste )[3]
Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Potensi Wisata
Daya
tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi
wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung
berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat
lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut
keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. •
Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan
ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir
sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat
cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di
perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan
berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara
keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan
lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan
kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1.
Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4.
Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan
penyakit kulit.
Letusan
Dalam
catatan sejarah, Gunungapi Papandayan tercatat telah beberapa kali
meletus diantaranya pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus
1942, dan 11 November 2002[4]. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772
menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2957 orang.
Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km[5].
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924,
suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat
Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah
Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai
Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah
terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi
peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius),
dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang
dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status
Papandayan kembali meningkat menjadi level 2....
Galeri
Catatan Kaki
- ^ "Papandayan". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-21.
- ^ Asmoro, P., Wachyudin, D., Mulyadi, E., 1989. Geological Map of Papandayan Volcano, Garut, West Java. Directorate of Volcanology.
- ^ "Taman Wisata Alam Gunung Papandayan". 22 Juni 2012.
- ^ Syahbana, D. K., Caudron, C., Jousset, P., Lecocq, T., Camelbeeck, T., Bernard, A., Surono, 2014. Fluid dynamics inside a “wet” volcano inferred from the complex frequencies of long-period (LP) events: An example from Papandayan volcano, West Java, Indonesia, during the 2011 seismic unrest. Journal of Volcanology and Geothermal Research. 280 (76-89). [[1]]
- ^ Neumann Van Padang, M., 1983. History of the Volcanology in the Former Netherlands East Indies. Rijksmuseum van Geologie en Mineralogie.
Tidak ada komentar: